Singkong merupakan tanaman holtikultura yang dikomsumsi umbinya. Kandungan karbohidrat yang tinggi, membuat singkong menjadi bahan pangan yang dapat mensubtitusi bahan pangan karbohidrat lain seperti beras, jagung dan gandum. Hal ini menyebabkan singkong banyak digemari masyarakat kita. Selain itu varian keripik singkong saat ini sudah semakin banyak, sehingga peminat keripik singkong pun tidak ada habisnya. Komoditas umbian ini pun tersedia banyak dan angka produksi singkong oleh para petani pun cukup stabil.
Seiring dengan pemenuhan selera para peminat keripik singkong yang sekarang telah memiliki banyak varian rasa, industri usaha keripik pun terus berusaha meningkatkan kualitas keripik mereka, baik dari segi rasa maupun jumlah pasokan keripik singkong yang mereka produksi. Maka tentunya harus didukung segala fasilitas termasuk alat atau mesin produksi keripik itu sendiri. Sehingga, pemenuhan pasar dan peningkatan usaha oleh para pengusaha keripik singkong dapat mereka capai jika ditunjang alat produksi yang memadai.
Sudah banyak macam mesin pembuat keripik singkong yang ada, termasuk yang diciptakan Budiyanto tahun 2012. Mesin yang dirancang Budiyanto, menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak kapasitas 40 kg/jam dengan ketebalan irisan singkong ± 1-2 mm. Namun mesin pembuat keripik ini memiliki kendala bila digunakan pada usaha rumah tangga yang energi listriknya terbatas.
Ada pula mesin pembuat keripik singkong yang kami temukan yang berbeda dengan mesin yang dirancang oleh Budiyanto. Mesin tersebut masih bersifat manual, karena mesin ini menggunakan tersebut menggunakan tuas sebagai pemutar. Rancangan mesin ini lebih sederhana dibandingkan yang dibuat oleh Budiyanto. Namun, kapasitas produksi yang dihasilkan hanya 15kg/jam.