Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1) Tingkat penerapan quality assurance pada Proyek Pembangunan Rel Kereta Api Makassar – Pare pare paket CT.406 belum terpenuhi karena terdapat 1 indikator dari 8 indikator atau kalusul yang belum mencapai target level. Klausul konteks organisasi telah mencapai target level dengan nilai 4.450, klausul kepemimpinan telah mencapai target level dengan nilai 4.622, klausul perencanaan telah mencapai target level dengan nilai 4.640, klausul dukungan belum mencapai target level dengan nilai 3.967, klausul operasi telah mencapai target level dengan nilai 4.688, klausul evaluasi kinerja telah mencapai target level dengan nilai 4.818, klausul peningkatan telah mencapai target level dengan nilai 4.779 dan klausul pandemic covid-19 telah mencapai target level dengan nilai 4.166.
2) Kendala penerapan Quality Assurance pada Proyek Pembangunan Rel Kereta Api Antara Makassar – Pare pare paket CT.406 antara lain: Organisasi kurang mempertimbangkan secara rutin kecukupan sumber daya, Organisasi kurang mempertimbangkan kemampuan sumber daya, Organisasi kurang melakukan penetapan kompentensi yang diperlukan dari personil, Organisasi kurang melakukan tindakan untuk memastikan personil berkompeten atas dasar pendidikan, pelatihan dan

pengalaman, Organisasi kurang memiliki rasa kepedulian terhadap kebijakan mutu.
3) Penerapan International Standar Organization (ISO) 9001:2015 pada Proyek Pembangunan Rel kereta Api Makassar Pare-Pare Paket CT
406 telah berjalan dengan baik, dimana rata-rata tingkat penerapan yang diperoleh perusahaan ada pada tingkat 3.967 sampai 4.818. Indikator yang berada pada Level 3 yaitu indikator 4 mengenai dukungan. Sedangkan indikator yang berada di level 4 yaitu indikator 1 mengenai konteks organisasi, indikator 2 mengenai kepemimpinan, indikator 3 mengenai perencanaan, indikator 5 mengenai operasi, indikator 6 mengenai evaluasi kinerja, indikator 7 mengenai peningkatan dan indikator 8 mengenai pandemic covid-19