Search for collections on PNUP Repository

Pemanfaatan cangkang keong sawah di Indonesia masih jarang digunakan, biasanya hanya digunakan sebagai tambahan pakan ternak. Sementara potensi sumber dayanya cukup besar karena keong sawah memiliki sifat polyphagus herbivore, yakni berkembang dengan sangat cepat yang juga merupakan hama bagi para petani. Cangkang keong dapat diolah menjadi agregat halus yang digunakan dalam campuran mortar atau beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia cangkang keong sawah juga untuk mengetahui perbandingan kuat tekan mortar antara penggunaan serbuk cangkang keong sebagai subtitusi parsial pasir dengan mortar tanpa serbuk cangkang keong. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi eksperimental dengan melakukan uji karakteristik agregat material serbuk cangkang keong sawah dan pasir yang berasal dari Dusun Padang Lampe 1, Desa Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Perancangan proporsi campuran mortar berdasarkan SNI 03-6825- 2002. Benda uji yang di buat berupa kubus mortar dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, sebanyak 48 sampel untuk masing-masing persentasi variasi 0%, 5%, 7%, 10%, yang diamati pengaruhnya terhadap kuat tekan mortar pada umur 3,7,dan 28 hari dengan menggunakan alat Compressing Testing Machine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan mortar yang dihasilkan dari penggunaan serbuk cangkang keong sawah sebagai subtitusi parsial agregat halus dalam campuran mortar pada umur 3, 7, dan 28 hari di peroleh nilai kuat tekan rata-rata : Variasi 5% 9,91 Mpa, 19,06 Mpa, dan 25,77 Mpa. Variasi 7% 12,3 Mpa, 17,82 Mpa, dan 25,35 Mpa. Variasi 10% 11,29 Mpa, 13,67 Mpa, dan 19,61 Mpa. Sedangkan penggunaan pasir sebagai agregat halus tanpa serbuk cangkang keong sawah diperoleh kuat tekan rata-rata : 11,63 Mpa, 20,18 Mpa, dan 30,03 Mpa.

Cahyani, Regita and Puteri, Nurtanty Anggita (2022) Pemanfaatan cangkang keong sawah di Indonesia masih jarang digunakan, biasanya hanya digunakan sebagai tambahan pakan ternak. Sementara potensi sumber dayanya cukup besar karena keong sawah memiliki sifat polyphagus herbivore, yakni berkembang dengan sangat cepat yang juga merupakan hama bagi para petani. Cangkang keong dapat diolah menjadi agregat halus yang digunakan dalam campuran mortar atau beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia cangkang keong sawah juga untuk mengetahui perbandingan kuat tekan mortar antara penggunaan serbuk cangkang keong sebagai subtitusi parsial pasir dengan mortar tanpa serbuk cangkang keong. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi eksperimental dengan melakukan uji karakteristik agregat material serbuk cangkang keong sawah dan pasir yang berasal dari Dusun Padang Lampe 1, Desa Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Perancangan proporsi campuran mortar berdasarkan SNI 03-6825- 2002. Benda uji yang di buat berupa kubus mortar dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, sebanyak 48 sampel untuk masing-masing persentasi variasi 0%, 5%, 7%, 10%, yang diamati pengaruhnya terhadap kuat tekan mortar pada umur 3,7,dan 28 hari dengan menggunakan alat Compressing Testing Machine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan mortar yang dihasilkan dari penggunaan serbuk cangkang keong sawah sebagai subtitusi parsial agregat halus dalam campuran mortar pada umur 3, 7, dan 28 hari di peroleh nilai kuat tekan rata-rata : Variasi 5% 9,91 Mpa, 19,06 Mpa, dan 25,77 Mpa. Variasi 7% 12,3 Mpa, 17,82 Mpa, dan 25,35 Mpa. Variasi 10% 11,29 Mpa, 13,67 Mpa, dan 19,61 Mpa. Sedangkan penggunaan pasir sebagai agregat halus tanpa serbuk cangkang keong sawah diperoleh kuat tekan rata-rata : 11,63 Mpa, 20,18 Mpa, dan 30,03 Mpa. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
PENGGUNAAN GEOMEMBRAN PADA TIMBUNAN ...pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Meningkatnya pembangunan infrastruktur membuat kita memanfaatkan lahan tanah relatif lunak seperti daerah pantai dan rawa untuk membangun infrastruktur termasuk timbunan tanah di atas lapisan tanah permukaan lunak. Namun berpotensi menyebabkan keruntuhan daya dukung karena lapisan tanah lunak memiliki daya dukung rendah dan kompresibilitas tinggi. Alternatif lain untuk menstabilkan timbunan tanah ialah penggunaan geomembran. Penelitian ini akan dikaji analisis desain dan implikasinya dalam pelaksanan konstruksi untuk alternatif konstruksi penimbunan di atas, penggunaan geomembran semata dan penggunaan geomembran dengan dukungan pondasi tiang (piled embankment).
Data tanah dari hasil uji laboratorium yang akan digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari proyek pembangunan yang berlokasi di Jl. Metro Tanjung Bunga, Area Sombere Smart, CPI Makassar. Data (Sondir) tersebut diolah dan menghasilkan data sekunder. Serta, dilakukan analisis desain penggunaan dengan bantuan menggunakan software plaxis 2D.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perencanaan dan penerapan metode pelaksanaan konstruksi ini menggunakan metode dengan dukungan tiang pancang. Berikut perencanaannya yaitu dimulai dengan memilih jenis geomembran yang sesuai dengan karasteristik yang akan digunakan yaitu jenis Geotextile Woven. Kemudian melakukan perhitungan data tanah yang dimulai dengan perhitungan data sondir, mendesain pondasi tiang, mengontrol tegangan tarik geostintetik, melakukan perhitungan beban-beban yang bekerja, serta menghitung persyaratan tarik keseluruhan pada konstruksi ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > D3 Teknik Konstruksi Gedung
Depositing User: Unnamed user with username 197103102001121001
Date Deposited: 19 Oct 2023 00:38
Last Modified: 19 Oct 2023 00:38
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/6637

Actions (login required)

View Item
View Item