Kulit buah kakao merupakan bagian tanaman kakao yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit buah kakao mengandung kompenen utama yaitu selulosa, hemiselulosa, serta lignin. Oleh karena itu, kulit buah kakao sangat potensial digunakan untuk diolah menjadi karbon aktif sebagai bahan adsorben limbah industri, terutama untuk menghilangkan zat warna seperti methyl orange. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif yang berasal dari kulit buah kakao sesuai standar SNI 06-3730-1995, penentuan optimasi waktu terhadap daya jerap adsorben, dan penentuan isoterm adsorpsi yang cocok untuk proses penjerapan methyl orange. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah adsorpsi yang dilakukan secara batch dengan variabel tetap yaitu ukuran partikel karbon aktif 60 mesh, kecepatan pengadukan 200 rpm, dan aktivator HNO3 0,6 M. Adapun variabel berubah yaitu waktu kontak 0, 15, 30, 45, 60, dan 75 menit serta konsentrasi methyl orange 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi Karbon aktif dari kulit buah kakao memenuhi standar SNI 06-3730-1995 meliputi persentase kadar air 0,92% (maks. 15%) , kadar abu 5,82% (maks. 10%), bagian yang hilang 25% (maks. 25%), karbon aktif 68,76% (min. 65%), dan daya serap iod dalam 752,18 mg/g (min.750 mg/g). Kondisi optimal diperoleh pada waktu kontak 15 menit dengan kecepatan pengadukan 200 rpm. Model isoterm adsorpsi yang paling sesuai adalah model Freundlich dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9962, dan kapasitas adsorpsi (b) sebesar 0,304 mg/g.