Fly ash merupakan material yang berwarna kecoklatan, memiliki ukuran butir yang halus, dan diperoleh dari hasil residu pembakaran batubara. Pengaruh penambahan fly ash pada kualitas semen dapat diketahui melalui pengujian sifat fisika kimia semen yang dihasilkan dengan parameter uji LOI (Loss On Ignition), BTL (Bagian Tak Larut), dan kuat tekan.
Tujuan dari kerja praktek ini yaitu untuk menganalisis pengaruh penambahan fly ash terhadap nilai LOI dan BTL pada semen, menganalisis pengaruh penambahan fly ash terhadap nilai kuat tekan pada semen sesuai dengan SNI 7064:2014 dan menganalisis pengaruh waktu hidrasi semen terhadap kuat tekan. Metode yang digunakan adalah metode gravimetri dan uji perendaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin banyak penambahan fly ash pada proses pembuatan semen, maka nilai LOI nya semakin tinggi. Sedangkan nilai BTL-Nya semakin rendah. Presentase penambahan fly ash maksimum 9,40%. Dari grafik yang diperoleh terjadi naik-turun pada nilai kuat tekan yang tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin banyak penambahan fly ash maka semakin tinggi nilai kuat tekannya. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh penambahan fly ash yang optimum adalah 7%. Waktu hidrasi semen berpengaruh terhadap kuat tekan. Semakin lama waktu hidrasi semen, maka nilai kuat tekan juga semakin meningkat.