Air Minum dalam Kemasan (AMDK) merupakan air minum yang telah melalui berbagai macam proses pengolahan sehingga layak untuk dikonsumsi. Terdapat banyak faktor pencemaran pada AMDK mulai dari sumber air, proses pengolahan, hingga proses penyimpanan. AMDK harus memenuhi persyaratan air minum yang telah diatur sesuai Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Permenperind No. 26 Tahun 2019 tentang Pemberlakuan SNI-01-3553-2015. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan zat organik (bilangan permanganat), amonium (NH4+), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), dan klorida (Cl-) dalam AMDK di Kota Makassar.
Penelitian ini dilakukan dengan dua metode. Metode spektrofotometri UV-Vis untuk penentuan kandungan amonium (NH4+), nitrat (NO3-), dan nitrit (NO2-). Metode titrimetri yakni titrasi permanganometri untuk penentuan kandungan zat organik (bilangan permanganat) dan titrasi argentometri untuk penentuan kandungan klorida (Cl-). Lima sampel AMDK gelas yang diteliti adalah sampel orderan pada BBSPJIHPMM yang berasal dari beberapa industri air minum di Kota Makassar. Pemeriksaan parameter pengujian AMDK yang diterapkan di BBSPJIHPMM memberlakukan SNI-01-3553-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel AMDK memiliki kandungan zat organik (bilangan permanganat), amonium (NH4+), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), dan klorida (Cl-) yang tidak melampaui batas persyaratan kualitas air minum yang ditetapkan oleh SNI-01-3553-2015. Dengan demikian, keseluruhan sampel AMDK yang diperiksa aman dan layak untuk dikonsumsi.