Biogasmerupakan energi alternatif berupa gas yang terbentuk dari proses fermentasi bahan-bahan organik. Salah satu bahan organik yang sangat melimpah adalah eceng gondok. Penelitian ini bertujuan merancang alat yang akan digunakan untuk mengolah eceng gondok sehingga dapat menghasilkan energi biogas. Komponen utama peralatan yang dibuat terdiri atas digester, water trap, penampung gas, dan kompor gas yang masing-masing dibuat 3 peralatan. Percobaan yang dilakukan menggunakan 3 buah digester dimana tiap digester diisi dengan bahan baku eceng gondok sebanyak 10kg dan starter yang berbeda. Digester A menggunakan starter 0,5 liter EM4 dicampur dengan air 4,5 liter. Digester B menggunakan starter 5 kg kotoran sapi dicampur dengan air 3 liter. Dan digester C menggunakan starter 5 kg kotoran sapi dicampur dengan 0,5 liter EM4 dan 4, 5 liter air. Kemudian melihat perkembangan biogas selama proses fermentasi (35 hari).Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh tekanan biogas, suhu, derajat keasaman (pH ) dan lama nyala api yang dihasilkan oleh alat penghasil biogas menggunakan digester ini dan dapat diaplikasikan ke kompor. Perubahan tekanan yang dihasilkan digester C lebih besar dibandingkan dengan tekanan yang dihasilkan digester A dan B. Perubahan suhu yang dihasilkan digester C lebih besar dibandingkan dengan suhu yang dihasilkan digester A dan B.Nilai pH awal pencampuran untuk digester A dengan pH 6.3, digester B dengan pH 7.5 dandigester C dengan pH 5.5. Nilai pH setelah biogas dihasilkan untuk digester A dengan pH 7.5, digester B dengan pH 7.5 dan digester C dengan pH 7.6. Hal ini sesuai dengan pH yang baik untuk pertumbuhan mikroba pembentuk biogas, yaitu berkisar antara 6,4 sampai 7,8. Api yang dihasilkan pada uji nyala api berwarna biru, dengan total lama nyala api untuk tiap digester adalah 54 menit 46 detik.

Kata Kunci: Eceng Gondok, Biogas, Digester