Search for collections on PNUP Repository

Kajian Penggunaan Pelarut Asam Asetat-Etanol-Air Dan Aditif Vitamin E (α-Tocoferol) Pada Pembuatan Edible Film Dari Kitosan

Marliani, Andi and Nifinluri, Anastasya Febryani (2018) Kajian Penggunaan Pelarut Asam Asetat-Etanol-Air Dan Aditif Vitamin E (α-Tocoferol) Pada Pembuatan Edible Film Dari Kitosan. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
KAJIAN PENGGUNAAN PELARUT ASAM ASETAT ...pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Edibel film merupakan pengemas yang ramah lingkungan dan dapat menjaga kualitas bahan pangan saat mengalami penyimpanan. Edibel film dapat dibuat dari kitosan yang dapat berasal dari limbah Crustacea salah satunya ialah cangkang udang windu. Kitosan diperoleh melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dekolorisasi, dan deasetilasi kitin. Tahap selanjutnya adalah pembuatan edibel film dengan cara melarutkan kitosan dalam pelarut asam dengan penambahan plasticizer, dan dilanjutkan dengan pencetakan dan pengeringan. Pembuatan edibel film dilakukan dengan menggunakan kitosan konsentrasi 1,5% dan 2%. Adapun pelarut yang digunakan ialah asam asetat 1% serta etanol-air dengan tiga variasi yaitu 0%, 10% dan 20%. Selain itu pada edibel film ini juga ditambahkan vitamin E dan lesithin yang berfungsi untuk meningkatkan sifat fisikokimia dan fungsional dari edibel film yang dihasilkan.Penambahan vitamin e dan lesithin dilakukan dengan dua metode. Metode pertama, yaitu penambahan lesithin secara bersamaan dengan vitamin E (LEmix) dan metode kedua yaitu penambahan vitamin E dan lesithin secara terpisah dalam larutan edible film (LE).
Hasil analisis derajat deasetilasi kitosan udang windu dan kitosan pembanding berturut-turut yaitu 80,48% dan 84,34% , viskositas yaitu 32,1 cP dan 10,2 cP. Yield kitosan udang windu dihasilkan sebesar 12,30%. Karakteristik fisikokimia edibel film metode kedua yaitu penambahan vitamin E dan lesithin secara terpisah (LE) relatif lebih baik dibandingkan metode pertama yaitu penambahan vitamin E dan lesithin secara bersamaan (LEmix). Hasil analisis ketebalan edibel film metode pertama (LEmix) dan metode kedua (LE) berturut-turut ialah 0,0313 mm dan 0,0275 mm. Nilai ketebalan tersebut berpengaruh juga pada nilai WVTR yaitu 171,24 g/hari.m2 dan 169,8532g/hari.m2. Semakin tebal edibel film yang dihasilkan maka kemampuan edibel film dalam menahan uap air semakin baik sehingga nilai wvtr yang dihasilkan juga rendah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D4 Teknologi Kimia Industri
Depositing User: Unnamed user with username 197103102001121001
Date Deposited: 09 Oct 2023 01:00
Last Modified: 09 Oct 2023 01:00
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/6108

Actions (login required)

View Item
View Item