Agregat dengan kualitas dan sifat yang baik dibutuhkan untuk perkerasan jalan yang langsung memikul beban lalu-lintas dan menyebarkannya kelapisan yang berada dibawahnya. Pada kenyataan di lapangan ada daerah-daerah tertentu yang sulit mendapatkan agregat standar untuk bahan perkerasan, alternatif untuk bahan perkerasan jalan tersebut adalah memanfaatkan bahan lokal sebagai contoh; agregat limbah iron slag. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen di laboratorium yaitu pembuatan campuran beraspal AC-WC mengganti agregat standar 10-20 mm dengan agregat limbah iron slag. Pengujian dilakukan dengan membuat 12 benda uji untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO) yaitu 6,45% kemudian didapat hasil dari marshall tersebut yaitu nilai kepadatan antara agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 16,036%, nilai VIM pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 0,039%, nilai VMA pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 2,882%, nilai VFB pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 0,240%, nilai stabilitas pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 2,866%, nilai flow pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami penurunan sebesar 5,642%, dan untuk nilai marshall quatient pada agregat standar dan limbah iron slag mengalami kenaikan sebesar 10,144%. Setelah mendapatkan nilai KAO, dilakukan pembuatan 6 benda uji untuk mendapatkan stabilitas sisa pada perendaman 30 menit dan 24 jam yaitu sebesar 96,50%. Agregat limbah iron slag yang memenuhi persyaratan agregat standar (spesifikasi umum 2010 bidang jalan dan jembatan) dapat digunakan untuk agregat pengganti campuran beraspal.
Kata Kunci: Perkerasan Jalan, Asphalt Concrete – Wearing Course, agregat
limbah iron slag, aspal