Kontinuitas penyaluran tenaga listrik tidak dapat terlepas dari adanya kegiatan pemeliharaan peralatan. Salah satu peralatan gardu induk pada saluran transmisi yang memerlukan tindakan pemeliharaan adalah pemutus tenaga (PMT) 150 kV. PMT termasuk peralatan vital, sehingga apabila terjadi kerusakan maka dapat berimbas pada keandalan sistem ataupun peralatan lain yang terdapat pada gardu induk. Oleh karena itu, PMT diharapkan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya agar dapat meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik.
Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bagaimana kelayakan prosedur serta hasil dari pemeliharaan PMT di salah satu Gardu Induk di bawah naungan ULTG Panakkukang, yakni Gardu Induk Sungguminasa. Dalam penelitian ini, proses pengambilan data dilakukan melalui pengujian-pengujian terhadap PMT bay line Tanjung Bunga #2 GI Sungguminasa. Adapun proses penyusunan laporan dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap standar PT PLN (Persero), yaitu SK DIR 520/BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA KEPDIR 0520-2.K.DIR.2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian PMT 150 kV pada bay line Tanjung Bunga #2 GI Sungguminasa masih sesuai dengan standar dan layak untuk dioperasikan. Sehingga tindak lanjut dari hasil pemeliharaan PMT 150 kV ini tidak memerlukan pengadaan penggantian alat, melainkan hanya dilakukan pembersihan serta pengencangan baut-baut pada terminal PMT 150 kV.