Sebagian besar penghantar pada jaringan distribusi tegangan menengah masih merupakan saluran udara yang tidak berisolasi sehingga gangguan tidak dapat dipungkiri. Penyulang yang paling sering mengalami gangguan adalah penyulang Sungai Tangka, di mana penyulang ini termasuk salah satu penyulang terpanjang di ULP Karebosi dengan panjang saluran 10,10 kms. Dari data tahun 2019 terjadi gangguan sebanyak 31 kali pada penyulang Sungai Tangka dan 93,54% dari gangguan tersebut merupakan gangguan yang bersifat temporer. Sehubungan dengan banyaknya gangguan temporer yang terjadi pada jaringan distribusi, penelitian ini bertujuan menganalisis letak recloser kemudian membuat simulasi pada software ETAP 12.6, mengetahui dampak pemasangannya, dan koordinasinya dengan pemutus tenaga pada penyulang Sungai Tangka ULP Karebosi PT PLN (Persero).
Data yang diperoleh berupa data penyulang, data gangguan penyulang baik yang berupa gangguan temporer maupun permanen, serta data proteksi yang kemudian menjadi acuan untuk membuat simulasi. Gangguan-gangguan yang terjadi menyebabkan relay proteksi OCR atau GFR memberikan sinyal kepada pemutus tenaga untuk membuka. Untuk menentukan setting OCR dan GFR pada penyulang dan recloser digunakan beban dan arus hubung singkat maksimum yang melalui masing-masing peralatan proteksi tersebut.
Lokasi pemasangan recloser yang tepat adalah setelah LBS Ali Malaka karena pada section 3 mempunyai potensi gangguan karena banyak pohon besar yang dahannya berada di atas jaringan udara tegangan menengah dan penghantar pada section 4 yang masih merupakan konduktor telanjang. Recloser dapat meminimalisir daerah pemadaman akibat gangguan yang terjadi pada section 3 atau 4 dengan menyelamatkan 39 gardu distribusi yang ada pada section 1 dan 2, dengan adanya recloser sebagai proteksi di tengah penyulang dapat mempermudah untuk mengetahui lokasi gangguan. Dari hasil perhitungan diperoleh time multiple setting untuk pemutus tenaga penyulang yaitu OCR sebesar 0,1119, dan GFR sebesar 0,0646, untuk recloser yaitu OCR sebesar 0,1325, dan GFR sebesar 0,0667. Waktu tunda recloser 0,1 detik dan pemutus tenaga 0,3 detik, recloser diberikan waktu tunda yang lebih cepat sehingga saat terjadi gangguan setelah recloser, pemutus tenaga tidak akan bekerja mendahului recloser.