Search for collections on PNUP Repository

Perbaikan Resistansi Pentanahan Tower Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 Kv Jalur Mandai – Pangkep Dengan Metode Conterpoise

Pratiwi, Novy (2020) Perbaikan Resistansi Pentanahan Tower Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 Kv Jalur Mandai – Pangkep Dengan Metode Conterpoise. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
PERBAIKAN RESISTANSI PENTANAHAN TOWER...pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah bagian dari sitem pendistribusian tenaga listrik. Pada saluran ini sangatlah mungkin terjadi gangguan akibat sambaran petir yang mengakibatkan tegangan naik dan akan merusak peralatan listrik yang digunakan. Untuk menghindari hal tersebut maka pada setiap tower transmisi dipasang sistem pentanahan. Apabila resistansi pentanahan tinggi, maka akan memungkinkan terjadinya backflash over pada isolator. Maka dari itu dilakukan perbaikan resistansi pentanahan dengan menggunakan metode counterpoise pada tower transmisi 70 kV jalur Mandai – Pangkep. Kegiatan ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Maros pada tanggal 06 Januari – 30 Juni 2020.
Kegiatan ini menjelaskan cara pebaikan resistansi pentanahan tower transmisi 70 kV jalur Mandai – Pangkep dengan metode counterpoise agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Hasil kegiatan menjelaskan bahwa langkah-langkah perbaikan nilai resistansi pentanahan tower transmisi dengan metode counterpoise, yaitu : menyiapkan peralatan kerja dan material yang akan di pergunakan, menyiapkan pelengkapan K3, melakukan briefing dan doa bersama sebelum memulai pekerjaan, menyiapkan peralatan Earth Tester kemudian melakukan pengujian pentanahan kaki tower sebelum penambahan pentanahan, mengambil eviden hasil pengujian, menggali tanah lalu menancapkan batang elektroda sepanjang 300 cm, membuat jalur untuk kawat tembaga, menenggelamkan batang elektroda bersamaan kawat tembaga yang diparalelkan menggunakan kuku macan, membuat skun ujung kawat tembaga lalu pararelkan pada kaki tower, melakukan pengujian pentanahan kaki tower setelah penambahan pentanahan serta mengambil eviden pengujiannya, merapikan peralatan kerja. Nilai resistansi pentanahan setelah dilakukan penambahan pentanahan dengan metode conterpoise telah menurun dan telah memenuhi standar yang ditetapkan. Tahanan pentanahan tower 94 dari 16.34 Ω menjadi 3.53 Ω, Tower 95 dari 5,99 Ω menjadi 0,51 Ω, Tower 96 dari 12.21 Ω menjadi 2.12 Ω. Artinya, semakin banyak rod pentanahan yang ditanam di dalam tanah, maka semakin kecil nilai resistansi pentanahan tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Jurusan Teknik Elektro > D3 Teknik Listrik
Depositing User: Unnamed user with username 197103102001121001
Date Deposited: 02 Oct 2023 02:15
Last Modified: 02 Oct 2023 02:15
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/5874

Actions (login required)

View Item
View Item