Setiap saat jumlah pelanggan dan kebutuhan akan listrik terus bertambah maka otomatis beban transformator pun terus bertambah. Jika transformator dipaksakan untuk bekerja melebihi kapasitasnya, maka transformator akan mengalami beban lebih (overload) yang akan menyebabkan lifetime trafo menjadi singkat, bahkan dapat membuat kerusakan pada seluruh komponen Gardu Distribusi. Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.0017 (2014:8) menyatakan bahwa transformator dikatakan mencapai kategori healthy index pembebanan yang kurang baik (overload) jika kapasitas pembebanannya melebihi 80% dari kapasitas pabrikan transformator. Gardu Distribusi dengan kode PT.ITR.049 di Unit Layanan Pelanggan Daya dengan kapasitas 250 kVA memiliki persentase pembebanan lebih dari 80% dari batas maksimal kapasitas beban yang seharusnya, yaitu 200 kVA. Untuk itu, dilakukan upaya berupa pemasangan gardu sisipan dengan kode PT.ITR.059.
Berdasarkan perhitungan teoritis didapatkan bahwa nilai persentase pembebanan PT.ITR.049 sebelum pemasangan PT.ITR. adalah 98,15% dengan kapasitas beban sebesar 245 kVA dan setelah pemasangan PT.ITR., maka PT.ITR.049 menanggung beban 33,61% dengan kapasitas pembebanan sebesar 83.7 kVA, yang artinya pembebanan mengalami penurunan sebesar 64.54% dengan kapasitas beban sebesar 161.3 kVA. Sedangkan dari hasil simulasi menggunakan software ETAP didapatkan bahwa nilai persentase pembebanan PT.ITR.049 sebelum pemasangan PT.ITR. adalah 100.3% dengan kapasitas beban sebesar 250.75 kVA dan setelah pemasangan PT.ITR.059, maka PT.ITR.049 menanggung beban 35,8% dengan kapasitas beban sebesar 89.5 kVA, yang artinya pembebanan mengalami penurunan 64,5% dengan kapasitas beban sebesar 161,25 kVA. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemasangan gardu sisipan merupakan cara yang efektif untuk menangani permasalahan overload PT.ITR.049