Klinker merupakan bahan “setengah jadi” selama produksi semen yang dihasilkan dari pembakaran limestone (batu kapur) dan material yang mengandung alumina silika seperti clay. Kualitas semen sangat dipengaruhi oleh kualitas klinker hasil proses pembakaran di kiln. Bahan bakar yang selama ini digunakan PT Semen Tonasa adalah batubara. Batubara adalah bahan bakar yang tidak dapat diperbarui sehingga dilakukan upaya untuk mencari bahan bakar biomassa, diantaranya salah satu yang digunakan PT Semen Tonasa yaitu sekam padi. Nilai kalor sekam padi sangat rendah sehingga dilakukan pencampuran antara sekam padi dan batubara.
Tujuan dari kerja praktik ini yaitu untuk menganalisis pengaruh penambahan bahan bakar campuran antara sekam padi dan batubara terhadap kualitas klinker di PT Semen Tonasa meliputi LSF, SM, dan AM serta kualitas klinker dengan spesifikasi ekspor meliputi free lime dan C3S. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data hasil analisis X-Ray Fuorescence (XRF) oksida sekam padi dan batubara serta data raw mix design tools.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan standar nilai parameter LSF 95-99%, SM 2.10-2.40%, dan AM 1.50-1.70% di PT Semen Tonasa Unit IV maksimum pemakaian sekam padi yang digunakan mulai dari 15-20%. Sedangkan untuk parameter dengan spesifikasi ekspor yaitu free lime dengan standar maksimal 1.50% dan C3S minimal 58.0%, maksimum sekam padi yang digunakan mulai dari 7.5-20%. Semakin banyak pemakaian sekam padi maka nilai dari parameter tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan sehingga kualitas klinker yang dihasilkan menurun.