Pengeringan gabah memerlukan lahan yang luas dengan pekerjaan yang berat karena petani harus membolak-balikkan gabah yang terhampar di atas lahan lapang setiap jamnya dan membutuhkan banyak tenaga karena dilakukan di bawah terik matahari. Pengeringan gabah yang dilakukan petani masih melakukan pengecekan tingkat kekeringan secara manual yang hanya menggunakan alat indra manusia sebagai alat ukur. Salah satu kekurangannya dalam proses pengecekan secara manual tersebut tidak cukup akurat dan akan mempengaruhi produksi beras. Sehingga diperlukan sebuah inovasi pada teknologi yang ada untuk mengukur tingkat kekeringan. Robot ini dirancang berbentuk prototipe yang dimana sistem pengaduk gabah berada di tengah. Pergerakan robot hanya maju dan mundur yang akan dikontrol menggunakan smartphone oleh operator dan lebar area gabah yang akan diaduk adalah 50 cm atau sepanjang pengaduk. Sensor suhu dan kelembaban akan terpasang dibagian bawah yang nantinya akan mempermudah mengukur suhu dan kelembaban gabah yang sudah diaduk agar mempermudah petani memantau tingkat kekeringan gabah.

Kata kunci : robot pengaduk; sensor suhu dan kelembaban; memantau tingkat kekeringan gabah