Masalah umum yang dialami oleh pengusaha porang di beberapa daerah adalah kuantitas irisan porang yang masih rendah. Adapun alat pengiris porang yang biasa digunakan berupa serut kayu untuk menghasilkan irisan porang dinilai kurang efektif dikarenkan masih meggunakan tenaga manual dan tentunya kuantitas irisan porang masih terbilang sedikit.
Suatu saat ketika kami mewawancarai salah seorang pengusaha porang yang ada di Makassar, memiliki mesin perajang porang namus kualitas yang dimiliki masih rendah. Kekurangan mesin tersebut terletak pada ketebalan hasil irisan yang tetap karena memiliki celah potong pada mata pisau yang bersifat tetap atau jarang celah tidak dapat diatur, maka dari itu kami mearncang mesin perajang umbi porang ini untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan ini adalah membantu pengelola porang meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi dengan merancang mesin perajang yang menghasilkan ketebalan irisan porang sesuai yangdiinginkan.