Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid merupakan gabungan dari dua atau lebih sub-sistem pembangkit listrik yang terkoneksi satu sama lain membentuk sistem pembangkit listrik yang lebih besar. Pembangkit listrik tenaga hybrid yang digunakan dalam penelitian ini adalah antara panel surya dan thermoelectric generator (TEG).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh penggunaan pendingin panel surya terhadap tegangan TEG serta pengaruh pemasangan TEG terhadap tegangan keluaran dari panel surya. Dalam penelitian ini menggunakan air sebagai media pendingin dan menggunakan software arduino sebagai media kontrolnya.
Data yang digunakan adalah intensitas matahari yang diperoleh dari cahaya matahari. Data lainnya ialah perbedaan temperatur yang diperoleh dari temperatur panel surya dan thermoelectric.
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa dengan menggunakan pendingin maka tegangan yang dihasilkan oleh TEG lebih kecil daripada tegangan TEG tanpa menggunakan pendingin. Nilai rata-rata tegangan TEG tanpa pendingin adalah 1,91 Volt, sedangkan dengan pendingin menjadi 1,81 Volt. Demikian pula sebaliknya, penggunaan TEG memberi pengaruh terhadap tegangan keluaran panel. Dengan pemasangan TEG pada panel membuat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh panel surya lebih kecil dibandingkan tanpa TEG. Nilai rata-rata tegangan panel surya tanpa TEG sebesar 22,4 Volt, sedangkan dengan TEG rata-rata nilai tegangan panel sebesar 21,1 Volt.