Sistem teknologi akuaponik merupakan penggabungan antara sistem akuakultur dan sistem hidroponik. Sistem teknologi budidaya akuaponik pada prinsipnya adalah menggabungkan antara budidaya perikanan dan tanaman dalam satu wadah, yang mana keduanya saling memberikan keuntungan atau simbiosis mutualisme. Tanaman yang dibudidayakan pada sistem akuaponik akan sangat bergantung pada air dan cahaya matahari pada proses pertumbuhannya, air akan disirkulasikan oleh pompa dari bak penampung menuju ke tanaman, sedangkan cahaya matahari akan terfilter oleh jaring paranet. Dalam proses pertumbuhan, tanaman akan memerlukan cahaya matahari atau radiasi matahari yang berbeda-beda setiap umurnya. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang bersifat otomasi yang dapat mengatur radiasi matahari selama proses pertumbuhan tanaman. Salah satu inovasi kami yaitu dengan menggunakan tiga jenis jaring paranet yaitu jenis paranet 55%, 60%, 65% yang akan berganti secara otomatis setiap 10 hari dari umur tanaman.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui jenis jaring paranet mana yang nantinya akan memberikan pertumbuhan paling tinggi terhadap tanaman. Kegiatan ini dimulai dengan perancangan rangka mekanik akuaponik, perancangan paralon akuaponik, perancangan instalasi pipa dan pompa, perancangan pengatur radiasi matahari akuaponik, perakitran sistem tenaga surya, dan perakitan sistem control. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahap pembuatan dan perakitan rangka dasar, media tanam, instalasi pipa dan pompa, sistem panel surya dan mikrokontroler untuk mengontrol pengaturan radiasi matahari pada sistem akuaponik. Tahap terakhir adalah budidaya akuaponik.
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tanaman mengalami pertumbuhan paling besar saat penggunaan jaring paranet 55% dan terkecil saat penggunaan jaring paranet 65%. Selain itu penggunaan jaring paranet dengan jenis berbeda akan mempengaruhi juga suhu pada sistem akuaponik