Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari empat komponen utama yaitu pembangkit, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan beban. Proses penyaluran (transmisi) terdapat beberapa masalah, salah satu masalahnya yaitu rugi-rugi daya. Penyebab adanya rugi-rugi tersebut yaitu adanya resistansi pada penghantar serta faktor jarak menuju beban yang terlalu jauh sehingga menimbulkan adanya daya yang hilang pada penghantar. Penelitian ini bertujuan menghitung rugi-rugi daya yang terjadi dengan memberikan perbandingan perhitungan manual dengan simulasi ETAP 12.6 serta menghitung susut energi dan kerugian finanasial yang terjadi pada saat beban puncak. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yakni pendekatan kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi, dan wawancara langsung. Didapatkan hasil penelitian yaitu besar rugi-rugi daya yang terjadi pada saluran transmisi tegangan tinggi 150 kV pada saat beban puncak selama satu bulan secara manual sebesar 11,218 MW sedangkan besar rugi-rugi daya dengan simulasi ETAP 12.6.0 sebesar 11,239 MW dimana nilai persentase kesalahan antara perhitungan manual dengan simulasi terbesar yaitu 3.75% dan persentase kesalahan antara perhitungan manual dengan simulasi terkecil yaitu 0.26% serta besar susut energi pada saluran transmisi gardu induk Sungguminasa-Tello dalam satu bulan sebesar 134,691 MWh dengan kerugian finansial yang di tanggung pihak PLN pada bulan januari 2020 sebesar Rp 134.251.907.