Kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat krusial guna pencapaian tujuan organisasi. Pemilihan gaya yang tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini disebabkan pemilihan gaya yang sesuai dengan tingkat kematangan pegawai akan berimbas pada motivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehubungan dengan pemilihan gaya, SMA Negeri 5 Makassar dalam kenyataannya kepala sekolah menunjukkan penerapan gaya instruksi yang cukup tinggi, namun tingkat kematangan pegawai berbeda-beda hal ini bertentangan dengan konsep yang dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan kepala SMA Negeri 5 Makassar dan apa saja kendala – kendala yang dihadapinya.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 78 dari100 pegawai dan teknik penarikan sampel adalah Purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan didukung oleh analisis data kualitatif dengan menggunakan skala likert.
Dari hasil penelitian dan pembahasan, terdapat empat gaya kepemimpinan yang diterapkan pada SMA Negeri 5 makassar, gaya instruksi yang paling dominan yang diterapkan oleh pemimpin. Rinciannya, sebagai berikut: gaya instruksi dengan total skor 1256 dari 1560 atau 80,51%, gaya konsultasi dengan total skor 1554 dari 1950 atau 79,69%, gaya partisipasi dengan total skor 1301 dari 1950 atau 66,72%, dan gaya delegasi 1003 dari 1560 atau 64,29%.