Tingkat gangguan yang terjadi di PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar secara akumulatif cukup tinggi gangguan yang menyebabkan PMT Trip sehingga menyebabkan pemadaman. Beberapa gangguan yang muncul sering kali bersifat permanen dan harus dilakukan tindak lanjut pelacakan. Masalah utama yang dihadapi petugas pada saat terjadi gangguan yaitu proses manuver jaringan untuk melokalisir gangguan masih dilakukan secara manual dalam mengoperasikan (Open/Close) peralatan switching baik Recloser maupun LBS. Selain itu waktu yang dibutuhkan petugas menuju ke lokasi Recloser berada cukup lama karena jarak kantor PLN dengan lokasi Recloser yang cukup jauh. Hal ini tentunya membuat angka SAIDI (System Average Duration Index), SAIFI (System Average Frequency Index) dan FGTM (Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah) menjadi tinggi.
Saat ini telah terpasang recloser di Area tersebar di Sistem Sulbagsel yang masih dioperasikan secara manual/lokal, berdasarkan hal tersebut, tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk peningkatan mutu dan keandalan sistem distribusi yaitu pengembangan pada titik remote yang dilengkapi dengan sistem SCADA untuk mencapai kinerja SAIDI (System Average Duration Index), SAIFI (System Average Frequency Index)
Hasil Integrasi Recloser Ke Sistem SCADA Distribusi sangat bermanfaat dalam proses pengoperasian mengatasi lama gangguan yang terjadi