Jatuh tegangan merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran Volt. Salah satu contoh jatuh tegangan terbesar yaitu pada sistem jaringan MCC Emergency ER55A di PT. Semen Tonasa dengan jatuh tegangan maksimum sebesar 348 Volt atau sekitar 91,58% dari tegangan normalnya 380 Volt. Meski demikian jatuh tegangan yang terjadi dalam proses penyaluran dan distribusi energi listrik merupakan suatu pemborosan energi apabila tidak dikendalikan secara optimal. Salah satu upaya perbaikan penyaluran daya listrik atau perbaikan jatuh tegangan pada MCC Emergency ER55A tersebut adalah dengan mengganti atau menambah luas penampang penghantar pada jaringan yang mengalami jatuh tegangan yang melebihi standar yang diinginkan. Namun, hal ini sangat sulit dilakukan karena faktor efisiensi dan memakan waktu yang lama. Sedangkan upaya perbaikan lainnya yang paling mudah dilakukan dan bermanfaat dalam waktu yang lama untuk mengantisipasi perkembangan beban pada MCC Emergency tersebut adalah dengan pemasangan kapasitor bank. Akan tetapi diperlukan data – data peralatan secara detail mengenai kondisi existing serta perhitungan kapasitas kapasitor bank agar berfungsi dengan maksimal. Analisis yang paling mudah dengan menggunakan software Etap. Dari hasil Load Flow Analysis setelah pemasangan kapasitor bank diperoleh tegangan kerja normal kembali sekitar 385 Volt atau sekitar 101,32%. Pemasangan kapasitor bank pada jaringan berfungsi untuk mengurangi jatuh tegangan, memperbaiki Power Factor (faktor daya), menghemat daya / efisiensi, serta membuat life time lebih lama pada peralatan listrik.