Gangguan pada trafo yang paling banyak terjadi di PT. PLN (Persero) ULP Panakkukang pada tahun 2016 sebanyak 26 buah sedangkan pada tahun 2017 kerusakan trafo sebanyak 3 buah. Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah mengidentifikasi dan menganalisa kerusakan trafo menggunakan metode analisis Root Cause Problem Solving Analysis (RCPSA) dan Menganalisa cara pengoptimalan manajemen trafo menggunakan analisis SWOT.
Pada kegiatan ini dilakukan beberapa metode kegiatan yaitu dengan menggunakan metode pengumpulan data, baik secara studi literatur, observasi, dokumentasi dan wawancara ke pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data. Hal-hal yang dilakukan dalam menurunkan jumlah kerusakan trafo pada tahun 2016 dengan menggunakan metode RCPSA. Pada analisis ini ditemukan penyebab gangguan dan dapat ditentukan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi gangguan. Hasilnya yang paling efektif dilakukan ialah mengoptimalkan kegiatan manajemen trafo, sehingga pada tahun 2017 mengalami penurunan angka kerusakan trafo. Adanya Pengoptimalan manajemen trafo dengan menggunakan analisis SWOT. Hasilnya pegawai dan petugas vendor yang berpengalaman terkait manajemen trafo, memaksimalkan ketersediaan mobil crane baik yang dari PLN maupun dari vendor dan memprioritaskan trafo yang tidak terlalu menguras waktu padam.