PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Panakkukang memiliki 29 penyulang, salah satu diantaranya adalah penyulang Asabri. Berdasarkan rekap laporan Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah (FGTM) 2018 penyulang Asabri mengalami gangguan terbanyak yaitu 6 kali gangguan melewati batas target jumlah gangguan pertahun yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk menentukan akar penyebab gangguan dan menentukan upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan jumlah gangguan pada Penyulang Asabri.
Metode yang digunakan yaitu metode Root Couse Problem Solving (RCPS) yang dimulai dengan mengidentifikasi masalah, selanjutnya menstrukturkan masalah, lalu memprioritaskan masalah dan yang terakhir menentukan upaya yang dapat dilakukan dari solusi yang telah diprioritaskan.
Melalui metode RCPS akar penyebab gangguan pada penyulang Asabri telah teridentifikasi, yaitu ; Beberapa jenis pohon tidak dikenali, aplikasi Quick Position sulit digunakan dalam menentukan koordinat pohon, pertumbuhan pohon mendekati jaringan, kegiatan inspeksi hanya mengambil gambar dan belum ada jadwal inspeksi yang jelas, dan petugas kurang memahami target kinerja. Upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan jumlah gangguan pada Penyulang Asabri, yaitu ; aplikasi Tree Maps Camera dalam menentukan kordinat dan jenis pohon , aplikasi IOW dalam kegiatan inspeksi untuk melengkapkan data yang dibutuhkan dalam pelaporan dan menentukan kegiatan inspeksi yang dilakukan secara mingguan, perampalan pohon dalam mencegah pertumbuhan pohon yang mendekati jaringan , dan pembekalan petugas secara harian dan Up Skilling dalam mencapai target kinerja.