Blackbox Lima Aje (BLA) mengalami percobaan pencurian terhadap persediaannya. Hal ini mengindikasikan lemahnya pengendalian internal persediaan BLA. Masalah ini dapat diatasi dengan penerapan sistem akuntansi persediaan berupa sistem pencatatan dan pelaporan persediaan yang tepat dan akurat. Namun, selama ini BLA belum menerapkan sistem akuntansi persediaan, bahkan BLA tidak melakukan pembagian fungsi dalam melakukan aktivitas usahanya.
Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap persediaan BLA. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk merancang sistem akuntansi persediaan guna memudahkan pengelolaan usaha serta meningkatkan pengendalian persediaan pada BLA. Sehubungan dengan itu, kegiatan ini diawali dengan perancangan struktur organisasi, pembagian job description, pembuatan dokumen, mendesain sistem, dan penyajian pengendalian internal perusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan, perancangan sistem akuntansi persediaan untuk meningkatkan pengendalian persediaan pada Blackbox Lima Aje (BLA) memerlukan perancangan struktur organisasi yang memberikan pembagian fungsi. Pembagian fungsi ini terbagi atas 4 (empat) bagian, yaitu bagian akuntansi, bagian gudang, bagian pengepakan, dan bagian penjualan. Sistem akuntansi persediaan ini berupa sistem penerimaan kas atau sistem penjualan, sistem penghitungan fisik persediaan, serta sistem pembelian dan sistem retur pembelian. BLA juga memerlukan pemakaian dokumen-dokumen yang menggunakan sistem otorisasi serta penggunaan praktik yang sehat seperti penggunaan dokumen yang bernomor urut tercetak dalam menjalankan usahanya.