RINGKASAN

Pengembangan perangkat lunak mengenal dua jenis arsitektur pengembangan, yaitu monolithic dan microservice. Dalam pola komunikasi tradisional, klien akan melakukan request kepada layanan aplikasi/backend secara langsung. Akan tetapi, request terhadap layanan backend secara langsung dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan adanya delay dan akan berdampak pada pelayanan pengguna. Dalam penelitian ini, dikembangkan sebuah Application Delivery Controller (ADC) berbasis NGINX yang mampu menjadi lapisan penengah yang mengelola dan mengontrol komunikasi data antara klien dan server aplikasi, baik aplikasi dengan protokol HTTP yang dikembangkan menggunakan arsitektur monolithic dan microservice maupun aplikasi dengan protokol non-HTTP. Selain itu, tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja ADC dalam meng-handle komunikasi data antara user dan server aplikasi berbasis protokol HTTP dan non-HTTP dengan cara mengirimkan sejumlah request pada aplikasi/server tersebut.
Hasilnya, pada pengujian yang dilakukan melalui jaringan lokal, aplikasi dengan protokol non-HTTP (MQTT) memiliki rata-rata nilai latency dan throughput sebesar masing-masing 72 ms dan 184,4 kb/s sedangkan aplikasi dengan protokol HTTP memiliki rata-rata nilai latency dan throughput sebesar masing-masing 609,3 ms dan 26037,2 kb/s. Pada pengujian yang dilakukan melalui jaringan publik, aplikasi dengan protokol HTTP memiliki rata-rata nilai latency, throughput, dan persentase error sebesar masing-masing 820,8 ms, 11636,9 kb/s, dan 0,01 persen sedangkan aplikasi dengan protokol MQTT memiliki rata-rata nilai latency, throughput, dan persentase error sebesar masing-masing 69,5 ms, 108,7 kb/s, dan 26,7 persen.
Dari data tersebut didapatkan bahwa berdasarkan standar QoS TIPHON, hasil yang diperoleh dari aplikasi berbasis HTTP pada jaringan lokal dan jaringan publik masuk dalam kategori memuaskan, sedangkan hasil yang diperoleh dari aplikasi berbasis protokol non-HTTP (MQTT) pada jaringan lokal dan jaringan publik masuk dalam kategori kurang memuaskan.
Kata kunci: Application Delivery Controller, reverse proxy, API gateway, NGINX