Perencanaan yang ekonomis merupakan tujuan utama yang harus dicapai pada pengoperasian energi listrik. Salah satu jenis pembangkit yang harus mendapatkan perhatian khusus yaitu pembangkit termal, karena sangat tergatung pada bahan bakar yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Adapun solusi dari masalah ini adalah dengan melakukan pengoperasian ekonomis pada pembangkit termal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya yang ekonomis dari pembangkit termal yang berada pada sistem tenaga listrik Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselrabar) dengan menggunakan metode Dynamic Programming dan Lagrange Multiplier serta software MATLAB R2012a, kemudian membandingkan hasil perhitungan biaya dari kedua metode tersebut untuk menentukan metode yang lebih efektif digunakan pada pengoperasian ekonomis pembangkit. Hasil yang dicapai mengindikasikan bahwa besarnya beban yang diminta oleh sistem tetap dengan total daya yang sama yaitu 471.32 MW akan tetapi dengan kombinasi unit pembangkit yang optimum. Sementara itu untuk harga biaya bahan bakar hasil optimasi dengan menggunakan metode Dynamic Programming sebesar Rp. 340.880.808,- dan dengan menggunakan metode Lagrange Multiplier sebesar Rp. 480.166.000,-. Dapat dilihat bahwa biaya yang dihasilkan dari metode Dynamic Programming lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya sebenarnya di pembangkitan yaitu sebesar Rp. 345.931.271,9,-. Metode Dynamic Programming lebih efektif digunakan jika dibandingkan metode Lagrange Multiplier merujuk pada biaya bahan bakar yang dihasilkan oleh kedua metode. Dalam penelitian ini, data yang dijadikan acuan adalah biaya bahan bakar dan daya yang dibangkitkan pembangkit pada tanggal 21 November 2016 Pukul 18.00 (Beban Puncak).