Kebutuhan energi listrik rakyat Indonesia semakin tahun mengalami kenaikan yang begitu pesat disertai dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi masyarakat yang begitu pesat pula. Hal tersebut merupakan masalah yang cukup besar bagi pemerintah Indonesia, dalam menyiasati masalah tersebut, pemerintah telah meluncurkan program listrik pedesaan (LISDES) yakni membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), gardu distribusi (GD), jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah.
Mengenai permasalahan diatas diperlukannya alat ukur yang dapat mengukur intensitas matahari dan kecepatan angin serta arah angin secara akurat yang dimana data hasil pengukuran alat tersebut terekam dan terkirim ke sang peneliti agar dijadikan suatu acuan pada daerah yang diteliti untuk menentukan apakah daerah tersebut layak dibangun pembangkit listrik tenaga matahari (PLTS) atau pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dan atau bisa juga kedua pembangkit (PLTS & PLTB) di bangun pada satu daerah. Maka sebagai acuan dalam merencanakan/membangun pembangkit tenaga listrik terbarukan dibuatlah suatu alat pengukur potensi energi terbarukan yang disebut Renewable Energy Station.
Hasil dari skripsi ini yakni dapat melakukan pengukuran intensitas matahari dan kecepatan angin dengan menggunakan anemometer dan piranometer serta data dapat tersimpan otomatis dalam file .csv dan terkirim ke email sesuai waktu yang ditentukan. Adapun daerah pengambilan data masih harus dilakukan pengujian kembali untuk menentukan layak tidaknya daerah tersebut sebagai Renewable Energy Station.