Rotary dryer merupakan mesin yang berfungsi untuk mengeringkan material dengan pemanasan di dalam tanur yang berputar secara parallel flow, yakni aliran panas searah dengan aliran masuk material. Panas dihasilkan oleh sistem pembakaran yang mirip dengan sistem pembakaran kompor gas pada rumah tangga. Secara kuantitatif, kekeringan material dinyatakan dalam nilai kelembaban material yang akan dicapai.
Pengontrolan rotary dryer ini menggunakan kombinasi programmable logic controlled (PLC) sebagai “otak” dan touchscreen sebagai alat komunikasi antara manusia dengan mesin atau yang lebih dikenal dengan human-machine interface (HMI). Input diberikan oleh operator melalui touchscreen dan diproses melalui PLC yang menjalankan komponen-komponen fisik
Rotary dryer dioperasikan dengan dua cara yaitu operasi manual dan operasi otomatis. Operasi manual merupakan operasi menjalankan komponen-komponen fisik rotary dryer secara independen. Komponen-komponen tersebut adalah motor tiga fasa, vibrator, blower, selenoid valve, pemantik elektrik, dan pneumatik. Operasi manual bertujuan untuk mengecek kondisi komponen-komponen tersebut apakah bekerja atau tidak bekerja sesuai dengan indikatornya masing-masing. Pengecekan ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kemacetan ketika mesin dalam mode otomatis. Kemacetan karena satu komponen saja yang bermasalah dapat menghambat seluruh proses otomatis. Di sisi lain, operasi otomatis merupakan operasi menjalankan rotary dryer secara keseluruhan sesuai dengan prinsip kerjanya dengan hanya menekan satu tombol di touchscreen.