(Ahmad Harianto NA), Analisis Perancangan Pondasi Tiang Pancang Untuk Gedung Berlantai (Ir. Muhammad Suradi, M. Eng, St. PhD dan Ir. Andi Erdiansa, M.T).
Pembangunan gedung berlantai banyak berkembang di daerah perkotaan karena ketersediaan lahan yang terbatas dan harga tanah yang relatif sangat mahal. Pertambahan lantai gedung akan meningkatkan beban konstruksi sehingga berpengaruh terhadap dimensi pondasinya terutama kedalaman pemancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pertambahan lantai gedung terhadap kedalaman pemancangan tiang yang dibutuhkan untuk mendukung pertambahan beban konstruksi ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi parametrik. Jumlah lantai gedung divariasikan pada analisis ini dengan menggunakan software EXCEL dan PLAXIS. Analisis dilakukan pada 2 jenis tanah yang berbeda yaitu: tanah berbutir murni dan tanah kohesif murni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan kedalaman pemancangan tiang berkisar dari 2,6 m sampai 4,6 m pada tanah berbutir dengan sudut geser dalam (ϕ = 30º) sementara pertambahan berkisar dari 1,9 m sampai 3,5 m pada tanah berbutir dengan ϕ = 40º untuk setiap pertambahan 2 lantai gedung berlantai 2 sampai 10. Sedangkan pertambahan kedalaman pemancangan sebesar 10,1 m pada tanah kohesif dengan kuat geser (Su = 75 kPa) dan 6,7 m pada tanah kohesif dengan Su = 150 kPa untuk setiap pertambahan 2 lantai gedung berlantai 2 sampai 10. Hasil pengecekan pengaruh beban lateral menunjukkan bahwa tahanan lateral tiang pada lapisan tanah yang sama tidak berubah dengan pertambahan lantai gedung tetapi tahanan lateralnya bertambah dengan pertambahan kuat geser tanah. Sebaliknya pergerakan lateral kepala tiang bertambah dengan pertambahan jumlah lantai gedung tetapi pergerakan lateralnya tidak berubah dengan perbedaan kuat geser tanah.

Kata kunci : tiang pancang, kedalaman pemancangan, tahanan lateral, pergerakan lateral, PLAXIS