Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Dengan cara membandingkan komponen yang ada pada neraca, antara aktifa lancar yaitu harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (kurang dari 1 tahun) dan passiva (utang) lancar yaitu kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal 1 tahun).
Dengan kata lain, rasio liquiditas berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Apabila hasil analisa menunjukkan ketidak mampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek hal tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan dan juga kepada para pelanggan. Artinya pada akhirnya perusahaan akan mangalami krisis keprcayaan dari berbagai pihak yang selama ini membantu kelancara usahanya.
Seandainya perusahaan telah melakukan analisis rasio liquidatas yang berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan akan mengetahui kondisi dan posisi perusahaan sebenarnya. Kemudian, perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan keluar. Itulah tujuan dilakukannya analisis rasio liquiditas.
Pada penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pada Pabrik Gula Bone mulai dari tahun 2015 hingga tahun2017. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu telaah dokumen, adapun analisis data yang dilakukukan dengan analisis rasio likuiditas secara umum dengan tiga rasio yaitu rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), dan rasio kas (cash ratio). Serta, berdasarkan Keputusan Mentri BUMN, Nomor : KEP-100/MBU/2002 degan dua rasio yaitu current ratio dan cash ratio.
Berdasarkan hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Pabrik Gula Bone Arasoe mulai dari tahun 2015 hingga tahun2017 berdasarkan penerapan rasio likuiditas secara umum dilihat dari aspek current ratio, quick ratio, cash ratio pada tahun 2017, serta dari aspek cash ratio pada tahun 2015 dan 2016 dinyatakan inlikuid dan jika dilihat dari aspek current ratio dan quick ratio pada tahun 2015 dan 2016 dinyatakan likuid.