Search for collections on PNUP Repository

Klasifikasi Kode Mutu Kayu Dengan Menggunakan Grading Machine Di Daerah Makassar

Tawil, Muh. Tarmidzi and Nurlaela, Nurlaela (2016) Klasifikasi Kode Mutu Kayu Dengan Menggunakan Grading Machine Di Daerah Makassar. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
KLASIFIKASI KODE MUTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

(Muh.Tarmidzi Tawil dan Nurlaela), Klasifikasi kode mutu kayu dengan menggunakan grading machine di daerah Makassar, Makassar (Khairil, ST, M.Eng., Irka Tangke Datu, S.ST.,MT,).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kode mutu kayu dengan metode Grading Machine menggunakan uji lentur statik. Pada PKKI NI-5 2002 tidak lagi dikenal kayu dengan kelas, I, II, III, dan IV, tetapi kelas kayu di kelompokkan menjadi kode mutu E26 – E10. Pemeriksaaan dilakukan berdasarkan uji kadar air dan kerapatan serta pemeriksaan kuat lentur statik berdasarkan kondisi lentur pada saat runtuh. Selanjutnya dalam menentukan kode mutu kayu didasarkan pada kadar air dan kerapatan untuk itu perlu dibuat koefisien tertentu agar hasil yang diperoleh tidak berbeda atau dengan kata lain diperlukan suatu koefisien yang menjembatani Nilai MOR ke MOE.
Penelitian ini diawali dengan membuat sampel dengan ukuran 5x5x5 cm untuk kadar air dan kerapatan.Sampel dengan ukuran 760x5x5cm untuk kuat lentur kayu. Beberapa pengujian yang dilakukan adalah penentuan kadar air dan kerapatan serta kuat lentur kayu. Kadar air yang diharapkan dari sampel tersebut harus ≤ 20%. Dari hasil pengujian tersebut, selanjutnya digunakan untuk menentukan modulus elastisitas lentur yang menjadi dasar untuk menentukan kode mutu kayu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kode mutu kayu yang diperoleh berdasarkan kadar air dan kerapatan serta kuat lentur pada kondisi runtuh sangat berbeda dan dengan menggunakan perbedaan data tersebut diperoleh nilai korelasi sebesar 0,43. Nilai korelasi tersebut selanjutnya digunakan untuk mengoreksi kode mutu kayu berdasarkan kuat lentur statik pada saat runtuh sehingga diperoleh hasil kode mutu antara kedua metode yang digunakan tidak lagi berbeda secara signifikan.
Penelitian ini diperoleh bahwa 10 jenis sampel kayu yang digunakan yang ada dipasaran kota Makassar memiliki kode mutu kayu yang bervariasi. Adapun kayu yang direkomendasikan sebagai kayu struktur berdasarkan uji kadar air dan kerapatan yaitu Kayu Palli, Kayu Orawa, Kayu Eha, kayu Sali-Sali, Kayu Durian, dan Kayu Bayam. Untuk kayu yang tidak direkomendasikan sebagai kayu struktur atau nonstruktur yaitu Kayu Nato, Kayu Bunga, Kayu Bance, dan Kayu Kuma. Berdasarkan kuat lentur yang telah dikoreksi kayu yang direkomendasikan sebagai kayu struktur yaitu Kayu Palli, Kayu Orawa, Kayu Eha, dan Kayu Bayam. Untuk kayu yang tidak direkomendasikan sebagai kayu struktur atau nonstruktur yaitu Kayu Nato, Kayu Bunga, Kayu Sali-Sali, Kayu Bance, Kayu Durian, dan Kayu Kuma.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > D3 Teknik Konstruksi Gedung
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 13 Jun 2023 02:18
Last Modified: 13 Jun 2023 02:18
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/3389

Actions (login required)

View Item
View Item