Dengan metode tradisional, 1 orang pekerja hanya dapat memproduksi
kemiri sebanyak 1.5kg/jam. Apabila hujan, kemiri tidak dapat dijemur, sehingga
produksi kemiri pun terhenti. Kemiri yang tidak dikeringkan secara sempurna, tidak
dapat menghasilkan biji kemiri yang berkualitas ketika dipecahkan.
Terkait masalah tersebut, peneliti tertarik untuk merancang bangun mesin
pemisah kulit kemiri terintegrasi komponen pengering dan penyaring yang
diharapkan dapat meningkatkan kuantitas produksi, dan kualitas produksi kemiri.
Metode yang digunakan untuk menguji kapasitas mesin ini adalah menguji
3 variabel (Suhu pengeringan, waktu pengeringan, dan putaran motor) yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kondisi optimal terhadap produksi kemiri.
Berdasarkan hasil uji coba, mesin ini berhasil meningkatkan produksi
kemiri dari 36 menit/kg menjadi 2.5 menit/kg. Namun uji coba ini belum
menghasilkan kualitas yang lebih baik dari metode tradisional, dimana hasil kemiri
utuh menggunakan mesin 16%, sedangkan metode tradisional 70%. Hingga saat ini
variabel terbaik yang kami dapat untuk memisahkan kulit kemiri pada mesin ini
adalah suhu pengeringan 123.4˚C, durasi pengeringan selama 60 menit, dan kecepat
putar motor 1800 RPM.