Search for collections on PNUP Repository

Tinjauan Pengendalian Panas Hidrasi Pada Pekerjaan Beton Bangunan Pelimpah Samping ‘Bendungan Paselloreng’

Haridman, Iwa and Aras, Muhammad (2017) Tinjauan Pengendalian Panas Hidrasi Pada Pekerjaan Beton Bangunan Pelimpah Samping ‘Bendungan Paselloreng’. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
TINJAUAN PENGENDALIAN PANAS HIDRASI PADA PEKERJAAN BETON BANGUNAN PELIMPAH SAMPING.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (24MB)

Abstract

Pada konstruksi beton, sering dijumpai pelaksanaan struktur beton dengan volume dan dimensi pekerjaan besar sehingga membutuhkan perlakuan tertentu untuk mengatasi pertumbuhan panas yang berlebihan yang dapat memicu timbulnya keretakan (retak termal), batasan temperatur yang dipakai adalah temperatur puncak 70oC (American Concrete Institute: Jurnal Vol.94.no.2, 1997), dan perbedaan temperatur didalam beton ≤20oC serta ≤40oC dengan suhu lingkungannya. Untuk itu skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perilaku serta sistem pengendalian beton massa pada Proyek Pembangunan Bendungan Paselloreng.
Dalam penelitan ini di gunakan beberapa metode, yaitu metode prediksi temperatur, meliputi metode perhitungan dengan menggunakan Portland Cement Asosiation (PCA) dan metode prediksi temperatur dengan menggunakan softwere MIDAS Gen 2015. Metode monitoring lapangan dengan menggunakan alat thermocouple cable. Metode grafik untuk mengetahui tingkat penguapan beton sehingga mencegah terjadinya susut plastik.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa temperatur puncak dengan precooling yaitu 70oC dan tanpa precooling yaitu 80oC. Temperatur puncak tergantung dari temperatur awal beton segar dan komposisi beton. Temperatur beton selama proses peningkatan dan penurunan temperatur terjadi dihari 1-3 setelah pengecoran. Untuk dua lokasi DKI-5 lift 5 dan Portal Outlet Tunel T Segmen B lift 1, perbedaan temperatur atas, tengah dan bawah melebihi batas ketentuan 20oC dapat memicu terjadinya retak mikro di bagian dalam beton terutama pada interfacial zone antara binder dengan agregat, karena adanya tegangan pada permukaan beton yang dapat menimbulkan retak dalam jangka panjang. Pengendalian beton massa dapat dilakukan dengan mereduksi temperatur awal beton sehingga dapat membatasi temperatur puncak yang terjadi dengan menggunakan metode precooling yaitu, dengan menghindarkan material dari sinar matahari langsung, penyiraman agregat secara berkala sebelum pengecoran dan mencampur ES balok pada air campuran sebagai water chiller.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > D4 Jasa Konstruksi
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 08 Jun 2023 07:37
Last Modified: 08 Jun 2023 07:37
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/3189

Actions (login required)

View Item
View Item