Kadriani dan Indrayanis Tri Putra. 2017. “Perbandingan Kuat Tarik antara Baja Tulangan Beton yang Dibubut dengan Tidak Dibubut”. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung Pandang, (Dibimbing oleh Ir. Muh. Taufan.,M.T. dan Jabair, S.T.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat tarik antara baja tulangan beton yang dibubut dengan tidak dibubut. Sampel atau benda uji dalam penelitian ini adalah jenis baja tulangan beton polos dan sirip berjumlah 36 buah dengan 3 diameter yang berbeda yaitu, 16 mm, 19 mm, dan 25 mm. Setiap diameter mempunyai 6 buah sampel, 3 diantaranya dibubut dan 3 lainnya tidak dibubut. Tahapan yang dilakukan untuk memperoleh data yaitu uji karakteristik dan uji tarik. Data yang diperoleh dianalisis melalui beberapa tahap: (1) membuat tabel hasil pengukuran dan berat (2) membuat tabel hasil uji tarik (3) menghitung rata-rata data hasil uji tarik (4) membuat tabel perbandingan kuat tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja tulangan yang dibubut mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi dibanding yang tidak dibubut. Hal ini didasarkan pada perbandingan kuat tarik antara baja tulangan beton polos yang dibubut dengan tidak dibubut yaitu sebesar 1,0951 : 1 untuk diameter 16 mm, 1,0714 : 1 untuk 19 mm, dan 1,0562 : 1 untuk 25 mm. Sementara itu, untuk baja tulangan beton sirip diperoleh perbandingan 1,0819 : 1 untuk diameter 16 mm,1,0502 : 1 untuk 19 mm, dan 1,0773 : 1 untuk 25 mm. Secara kuantitatif, dapat disimpulkan bahwa baja tulangan beton yang dibubut memiliki perbedaan kuat tarik yang tidak terlalu signifikan dengan yang tidak dibubut.