Ketidakseimbangan beban selalu saja terjadi di setiap gardu induk. Penyebabnyapun berbeda-beda, akan tetapi dampak yang ditimbulkan sama yaitu menyebabkan losses. Dimana pada akhirnya akan berdampak kerugian pada pihak PLN itu sendiri. Maka dari itu tiap-tiap transformator dituntut untuk bisa memperkecil yang namanya ketidakseimbangan beban walaupun sangat susah untuk memastikan tidak adanya ketidakseimbangan beban yang terjadi pada transformator.
Penelitian ini difokuskan pada trafo #1 TRAGI Panakkuakng. Data yang dikumpulkan antara lain yaitu data spesifikasi trafo, data pengukuran trafo, dan data penghantar jaringan trafo yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap pihak PT.PLN (Persero) itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan perhitungan manual kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi ETAP untuk mengetahui seberapa besar perbedaan rugi-rugi daya.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh arus pada IR sebesar 320 A, IS 240 A, IT 165 A, dan rugi-rugi daya yang diperoleh menggunakan perhitungan manual sebesar 0,17% sedangkan dengan menggunakan simulasi ETAP diperoleh rugi-rugi daya sebesar 0,19%.