Transformator distribusi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada trafo distribusi dapat menyebabkan kontiniutas pelayanan terhadap konsumen akan terganggu. Kersuakan pada trafo distribusi seringkali diakibatkan oleh pembebanannya. Pembebanan suatu trafo perlu diperhatikan secara berkala. Jika terjadi pembebanan berlebih, maka dapat menyebabkan penyusutan life-time¬ trafo distribusi, persentase pembebanan pada rayon Panakkukang dapat diketahui melalui aplikasi Retro. Sesuai dengan regulasi PT.PLN (Persero) SK ED PLN No.074 K/DIR/2008, diketahui bahwa persentase pembebanan dikatakan layak yakni tidak lebih dari 80%. Pembebanan trafo distribusi berbanding lurus dengan rugi daya yang terdapat pada penghantar keluaran trafo. Jika pembebanan trafo semakin besar, maka semakin besar pula rugi daya pada penghantar.
Laporan tugas akhir ini difokuskan pada penyulang Perumnas, Rayon Panakkukang terkhusus pada GT.PPR005 untuk menghitung rugi daya. Data yang dikumpulkan yaitu data penghukuran hasil Retro penyulang Perumnas, data hasil pengukuran arus pada GT.PPR005 dan data pengukuran panjang penghantar keluaran GT.PPR005. Metode yang digunakan pada laporan tugas akhir ini adalah dengan mengamati hasil keluaran aplikasi Retro guna menentukan kemungkinan gangguan pada trafo distribusi di penyulang Perumnas dan menghitung besar rugi daya pada keluaran trafo saat terjadi overload pada GT.PPPR005 dengan menggunakan persamaan yang ada