Seiring berjalannya waktu pertumbuhan energi listrik membuat permasalahan yang timbul juga semakin banyak, salah satunya adalah pembebanan transformnator distribusi yang sudah melebihi kapasitasnya (overload). Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pengukuran langsung didapatkan bahwa nilai drop tegangan di ujung pelanggan GT. SRI024 yaitu sebesar 186V atau sebesar 21,5%. Sedangkan, dari hasil pengukuran, perhitungan dengan menggunakan rumus, dan simulasi menggunakan ETAP 12.6 didapatkan hasil antara lain, persentase pembebanan trafo GT. SRI024 sebelum dilakukan penambahan transformator sisipan dan uprating transformator yakni sebesar 83,4%. setelah dilakukan penambahan transformator sisipan persentasenya turun sebesar 23,2%, dan jika dilakukan uprating transformator persentasenya juga turun sebesar 27,8%. Sementara itu, untuk nilai drop tegangan di ujung pelanggan setelah dilakukan penambahan transformator sisipan persentasenya turun menjadi 6,04% sedangkan jika dilakukan uprating transformator persentasenya juga turun menjadi 21,2%, kemudian jika dilakukan uprating transformator dan uprating penghantar persentasenya turun menjadi 12,4%. Dari hasil penelitian tersebut merujuk syarat kualitas sistem distribusi tenaga listrik, dapat disimpulkan penggunaan transformator sisipan lebih efektif dalam menanggulangi drop tegangan pada gardu distribusi GT. SRI024 dikarenakan persentase nilai drop tegangannya lebih rendah dibandingkan dengan uprating transformator atau uprating transformator dan uprating penghantar . Namun untuk mengurangi persentasenya pembebanannya pada transformator distribusi, uprating transformator lebih efektif dibandingkan jika menggunakan transformator sisipan.