Terjaganya keandalan suatu system tenaga listrik merupakan hal yang
sangat penting agar energi listrik dapat disalurkan dengan baik. Keandalan sistem
tersebut termasuk salah satunya adalah performa peralatan saluran transmisi. Salah
satu peralatan yang perlu dijaga performanya adalah Pemutus Tenaga (PMT).
Fungsi utama PMT adalah sebagai alat yang dapat membuka atau menutup suatu
rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta dapat membuka atau menutup saat
terjadi gangguan pada jaringan atau peralatan lain. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui standar serta kelayakan pemutus tenaga (PMT) Diameter 8 line
Tanjung Bung #2 Pada Gardu Induk Punagaya dengan cara mengukur
keserempakan titik-titik kontak tiap fasanya. Pengujian ini termasuk dalam salah
satu pengujian shutdown measurement yang dilakukan setiap dua tahun.
Pengambilan data dilakukan dengan mengacu pada SK DIR No.0520-
2.K/DIR/2014 BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA
(PMT). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, PMT B yang terletak di GI
Punagaya telah memenuhi standar dan layak untuk dioperasikan. Selisih waktu
kerja tertinggi antar fasa saat membuka (open) untuk coil 1 dan 2 adalah 1 ms dan
waktu menutup (close) adalah 1.5 ms dimana nilai keserempakan tersebut telah
memenuhi standar yaitu dibawah 10 ms