Korosi merupakan interaksi logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang mengakibatkan kerusakan pada logam. Lingkungan tersebut dapat berupa air, udara, larutan garam dan larutan asam. Korosi dapat dihambat lajunya dengan penggunaan inhibitor. Inhibitor dapat berasal dari senyawa organik maupun anorganik. Inhibitor anorganik memiliki harga yang mahal dan bersifat beracun sedangkan inhibitor organik memiliki harga yang relatif lebih murah dan ramah lingkungan (tidak beracun). Penggunaaan dari baja ST 37 yang begitu luas di suatu kondisi dan keadaan tertentu dan pemakaian baja karbon ini banyak dijumpai dalam peralatan pertambangan minyak dan gas bumi dalam sistem perpipaan. Pada penelitian ini dilakukan uji rendam terhadap sampel baja ST 37 dengan penambahan ekstrak daun papaya sebagai inhibitor korosi pada variasi konsentrasi antara 50-2700 ppm dalam medium air laut selama 7 hari untuk menentukan konsentrasi optimum, lalu dilanjutkan uji rendam dengan variasi waktu perendaman mulai dari 2-20 hari dengan konsentrasi optimum. Pada uji variasi konsentrasi diperoleh konsentrasi optimum 1100 ppm dengan efesiensi 34%. Pada uji rendam dengan variasi waktu rendam diperoleh efesiensi tertiggi inhibitor ekstrak daun pepaya pada waktu rendam 8 hari yaitu 35%, namun setelah melewati 8 hari mengalami penurunan efisiensi yang diakibatkan oleh inhibitor yang telah rusak atau tidak berfungsi dikarenakan lapisan tipis dengan ketebalan beberapa molekul inhibitor yang teradsorpsi pada permukaan logam melemah dan semakin menipis sehingga inhibitor harus diperbarui. Inhibitor ekstrak daun pepaya berfungsi efektif menahan laju korosi hingga hari ke 8.