Pada pengoperasian unit daur ulang limbah styrofoam PT Kemasan Cipta Nusantara membutuhkan suatu sistem air sirkulasi sebagai alat penukar kalor yang berfungsi untuk menyediakan air pendingin. Cooling tower di PT Kemasan Cipta Nusantara telah beroperasi selama kurang lebih tiga tahun maka perlu dilakukan suatu analisis untuk mengetahui efektivitas, kebutuhan air make-up dan nilai kelembaban udara yang masuk dan keluar dari cooling tower yang sesuai dengan kondisi operasional unit ini.
Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data-data operasional dan studi pustaka yang diperlukan pada objek yang diteliti. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan, melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dan studi pustaka. Data tersebut diperoleh dalam empat belas hari kerja kemudian diolah berdasarkan persamaan-persamaan yang didapatkan dari studi pustaka.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa efektivitas kinerja cooling tower berdasarkan nilai range dan approach di PT Kemasan Cipta Nusantara Unit daur ulang limbah styrofoam berkisar antara 80,52% sampai 86,06%, kebutuhan air make-up berkisar 1,92 m3/jam sampai 2,42 m3/jam dan nilai humidity udara masuk lebih rendah dibandingkan volume lembab udara keluar cooling tower yaitu saat udara masuk nilai humidity yang didapatkan sebesar 0,0185 kg/kg udara kering dan humidity udara keluar sebesar 0,021 kg/kg udara kering