Bagas tebu merupakan limbah padat dari pabrik gula yang membawa masalah bagi pabrik gula karena bersifat bulky. Limbah bagas tebu memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi yakni sebesar 52,7%. Salah satu cara untuk mengelola bagas tebu adalah dengan memanfaatkannya menjadi bahan baku pembuatan selulosa. Selulosa dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri seperti industri pulp, industri tekstil, film dan peralatan rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan mengekstraksi selulosa dari bagas tebu. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan proses yakni delignifikasi, bleaching, dan ekstraksi selulosa. Proses delignifikasi adalah proses pengurangan lignin menggunakan larutan NaOH yang divariasikan konsentrasinya. Bleaching dilakukan untuk menghilangkan zat warna hasil delignifikasi agar proses ekstraksi selulosa berlangsung dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NaOH yang optimal menghasilkan selulosa paling baik adalah 17,5% dengan persentase perolehan selulosa 89,38%, kadar hemiselulosa 3,12%, kadar lignin1,16%, kadar air 6,07%, kadar abu 0,98 dan pada hasil karakterisasi FT-IR selulosa murni muncul pada bilangan gelombang 3448,84cm-1.