Material berpori merupakan material padatan yang mempunyai pori dan memiliki luas permukaan yang besar. Material berpori terbagi menjadi tiga berdasarkan ukuran diameter pori yaitu material mikropori (< 2 nm), mesopori (2-50 nm) dan makropori (>50 nm). Salah satu fungsi dari material berpori yaitu digunakan sebagai adsorben. Material mesopori memiliki karakteristik antara lain memiliki volume pori yang besar (mencapai 70%) dan memiliki luas permukaan yang tinggi (mencapai lebih dari 700 m2/g) sehingga berpotensi untuk diaplikasikan sebagai adsorben. Salah satu material mesopori yang memiliki karakteristik antara lain memiliki luas permukaan dan volume pori yang besar serta ketahanan termal yang tinggi yaitu silika mesopori yang disintesis menggunakan metode hidrotermal, pluronik (P123) dan campuran pluronik (P123) dengan polivenol alcohol (PVA) sebagai surfaktan dan sekam padi sebagai sumber silika. Hasil karakterisasi luas permukaan metode BET pada silika mesopori P123 memiliki luas permukaan paling 171,962 m2/g sedangkan pada silika mesopori pada P123+PVA memiliki luas permukaan paling 536,473 m2/g . Analisa spektrum IR menunjukkan ikatan Si-O-Si pada silika mesopori P123 berada pada bilangan gelombang 968,94 dan ikatan Si-O berada pada bilangan gelombang 3453,14. Sedangkan pada silika mesopori pada P123+PVA ikatan Si-O-Si berada pada pada gelombang 970,32 dan ikatan Si-O berada pada bilangan gelombang 3446,53. Karakterisasi XRD menujukkan silika mesopori P123 dan campuran P123 +PVA berturut-turut memiliki ukuran kristal 2,013897 dan 2,320993. Daya adsorpsi silika mesopori terhadap logam Pb rata-rata diperoleh sebesar 99%, sedangkan untuk Cu diperoleh daya adsorpsi rata-rata sebesar 96,41%. Hasil uji adsorpsi menunjukkan silika mesopori memiliki potensi sebagai adsorben pada logam Pb dan Cu.

Kata kunci: silika mesopori, sekam padi, adsorpsi, logam Cu, logam Pb