Masyarakat pada umumnya, khususnya para pedagang daging sapi dan ikan di pasar tradisional sering dijumpai mereka hanya meletakkan daganganya pada tempat terbuka, mereka tidak membawa freezer (mesin pendingin) untuk tempat penyimpanan selama proses penjualan, sehingga besar kemungkinan dagangan mereka akan terkontaminasi oleh bakteri sehingga dapat mempercepat umur simpanya oleh karna itu dibutuhkan suatu bahan alami untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan senyawa bioaktif dari bulu babi (Echinoidea) jenis Diadeama Setosum dengan menggunkan metode ekstraksi sonikasi dan membandingkan senyawa bioaktif yang diperoleh dari pelarut metanol dan etil asetat terhadap kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia Coli, Staphilococcus Aureus dan Salmonella SP yang terdapat pada bahan pangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan ekstraksi sonikasi dengan menggunakan pelarut etil asetat dan waktu 30 menit merupakan waktu yang baik untuk mengekstraksi senyawa bioaktif pada bulu babi jenis Diadema Setosum. Ekstrak gonad bulu babi dengan menggunakan pelarut etil asetat merupakan ekstrak yang terbaik yang dapat memberikan zona hambat tertinggi pada bakteri Escherichia Coli (7,38 mm), Staphilococcus Aureus (11,80 mm) dan Salmonella SP (12,59 mm).

Kata kunci: Diadema Setosum, ekstraksi sonikasi, senyawa bioaktif.