Pembangunan pabrik kloroform di Indonesia mempunyai prospek yang baik. Kloroform digunakan sebagai pelarut diberbagai proses industri seperti ketras, karet dan peptisida. Penggunaan kloroform sebagai raw material dalam produksi zat refrigerant dan polytetrafluoroethylene. Indonesia masih mengadalkan impor untuk memenehui kebutuhan kloroform, sementera ketersediaan bahan baku yang cukup memadai, sehingga perlu adanya kajian mengenai profibilitas pembangunan pabrik kloroform.
Pabrik ini dibangun di Kawasan Krakatau Industri Cilegon provinsi Banten dengan kapasitas 9.500 ton/tahun. Pembangunan direncanakaan awal tahun 2025 dan beroperasi ditahun 2027. Proses yang digunalam dalam fabrikasi kloroform yaitu reaksi aseton dan kalsium hipoklorit, dengan konversi reaksi 87%. Crude kloroform yang dihasilkan setelah reaksi akan dimurnikan menggunakan destilasi. Perusahaan ini akan direncanakan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur dengan jumlah karyawan 156 orang.
Berdasarkan kajian analisa ekonomi diperoleh keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 194.663.020.105,9/tahun, dengan ROI sebesar 40,45%, BEP 42,14%, SDP 29,78% dan IRR 32,98. Waktu pengembalian modal 4,48 tahun. Analisa ekonomi menunjukan bahwa pabrik kloroform dengan kapasitas 9.500 ton/tahun layak (feasible) didirikan.