Saat ini beton merupakan bahan yang penting dalam pembangunan infrastruktur. Hampir semua pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang terbuat dari beton. Kualitas dari beton sangat dipengaruhi oleh kualitas material yang digunakan, maka perlu dilakukan pengujian material dilaboratorium. Di Pangkep terdapat stockpile yang menjual 2 jenis pasir yaitu pasir sungai Pangkajene dan pasir Pinrang, tetapi masyarakat tidak dapat memilih jenis pasir yang akan digunakan sesuai kebutuhan infrastruktur.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik pasir sungai Pangkajene dan pasir Pinrang dan untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan karakteristik yang dihasilkan dari pasir sungai Pangkajene dan pasir Pinrang dengan mutu beton yang sama.
Penelitian ini dilakukan dengan metode DOE (Departement of Environment). Perencanaan dengan metode DOE ini dipakai sebagai standar perencanaan oleh Departement Pekerjaan Umum di Indonesia, dan dimuat dalam buku Standar No. SK. SNI. T-15-1990-03 dengan judul buku “Tata cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”.
Berdasarkan hasil penelitian ini, karakteristik pasir sungai Pangkajene termasuk pasir kasar, sedangkan pasir Pinrang termasuk pasir halus dan perbandingan kuat tekan karakteristik untuk pasir sungai Pangkajene diperoleh 27.69 MPa, sedangkan pasir Pinrang adalah 25.57 MPa. Hasil kuat tekan karakteristik yang menggunakan pasir sungai Pangkajene memiliki kuat tekan lebih baik, tetapi nilai kuat tekan karakteristik dari pasir sungai Pangkajene dan pasir Pinrang tidak mencapai mutu beton yang direncanakan yaitu 30 Mpa sehingga perlu dilakukan trial mix dan menambahkan kadar semen yang lebih tinggi untuk mengetahui mutu beton kurang lebih 30 Mpa.