Jalan raya merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan Masyarakat, tapi masih banyak jalan raya yang memiliki lebar yang belum standar sehingga sering terjadi kemacetan. Salah satu wilayah di Indonesia yang memerlukan pelebaran adalah ruas Kota Maros - Batas Kab. Bone. Dari latar belakang inilah penulis mengangkat judul penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi Penyebab Keterlambatan proyek dengan metode Nilai Hasil. Konsep nilai hasil atau earned value Method konsep ini merupakan suatu konsep perhitungan anggaran biaya sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan (budgeted cost of work perfornned.)
Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Maros – BTS. KAB. Bone memiliki laporan mingguan yang variatif. Penulis melakukan evalusi waktu dan biaya pada paket Pekerjaan Preservasi Jalan Maros – BTS. KAB. Bone (Studi Kasus Pelebaran Menuju Standar Segmenn 10 (KM. 53+575 s/d 66+775) Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung). Menunjukkan kinerja yang cukup baik dapat dilihat dari indikator Cost Variant (CV) yang bernilai positif sebesar Rp. 3,236,842.306,44 dan indikator indeks kinerja biaya (CPI) bernilai besar dari 1 yaitu sebesar 1,11. Sedangkan kinerja waktu menunjukkan kurang baik dengan nilai Indicator Schedule Variants (SV) yang bernilai negative sebesar Rp. – 6.482.841.747,39 dan indicator kinerja jadwal (SPI) bernilai kecil dari 1 yaitu sebesar 0,84 hal ini menunjukkan pekerjaan ini terlambat dari jadwal yang telah di rencanakan.
Hasil evaluasi biaya dipredisksi sebesar Rp.93.918.434.503,691. untuk
prediksi waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 724 hari, sedangkan untuk waktu berdsarkan kontrak adalah 690 hari sehingga proyek ini diprediksi mengalami keterlambatan 34 hari dalam penyelesaian pekerjaan.