Batubara digunakan sebagai bahan bakar pada proses pembentukan klinker di PT. Semen Tonasa. Klinker merupakan bahan padat yang dihasilkan dari proses pembakaran berbentuk butiran-butiran dengan diameter 3-25 mm. Parameter kualitas klinker yang utama adalah trikalsium silikat (C3S), dimana merupakan komponen penyusun terbanyak dan juga berpengaruh pada kualitas kuat tekan semen dengan standar 56% (min). Parameter kualitas klinker yang lain yaitu kadar kapur bebas (freelime), dimana merupakan indikator dari reaksi pembentukan semen yang tidak sempurna dimana ada unsur CaO yang berikatan dengan oksida lain yang dapat mengakibatkan keretakan pada bangunan yang menggunakan semen dengan standar 1,8% (maks). Efisiensi panas pada kiln adalah perbandingan panas yang digunakan untuk reaksi dengan panas yang masuk pada sistem pembakaran di kiln. Efisiensi dalam sistem kiln dan preheater perlu dilakukan penyusunan neraca massa dan neraca panas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inherent moisture Batubara, net heat value batubara terhadap kadar C3S dan freelime klinker, sulfur terhadap C3S dan freelime, serta pengaruh efisiensi panas kiln terhadap NHV, sulfur, C3S, dan freelime klinker pada PT Semen Tonasa Unit IV. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan di laboratorium QC, laboratoium QA, ruang CCR, dan juga turun langsung ke lapangan.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan dapat disimpulkan bahwa yang pertama yaitu semakin tinggi IM maka NHV menurun. Kedua yaitu semakin tinggi NHV batubara maka C3S klinker meningkat dan freelime klinker menurun. Ketiga yaitu semakin tinggi sulfur maka C3S klinker menurun dan freelime klinker meningkat. Keempat yaitu efisiensi panas kiln semakin tinggi maka NHV semakin tinggi, sulfur batubara rendah, C3S klinker meningkat, dan freelime klinker menurun. Kondisi kualitas klinker yang demikian akan meningkatkan kualitas semen.