Pencemaran air dapat disebabkan karena adanya logam besi (Fe) yang bersifat terlarut berbentuk Fe2+ (ferro) atau Fe3+ (ferri) yang tersuspensi sebagai butiran koloidal (diameter <1 nm) atau lebih besar seperti Fe(OH)3. Hal tersebut mengakibatkan air menjadi berbau, dapat menodai material, dan berdampak negatif untuk biota di dalamnya. Untuk meyisihkan logam besi tersebut, dapat dilakukan proses adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif. Karbon aktif merupakan padatan dengan permukaan besar dan struktur berpori yang memberikan kemampuan sebagai zat penyerap. Namun, untuk memaksimalkan proses adsorpsi, perlu diketahui karakteristik dan performa adsorben dalam menyerap logam. Sehingga diperlukan model isoterm adsorpsi dalam memprediksi mekanisme adsorpsi yang terjadi pada adsorben. Tujuan penelitian ini untuk menentukan mutu karbon aktif tandan pisang kepok berdasarkan paramater SNI 06-3730-1995 yang digunakan untuk mengadsorpsi logam Fe3+ 10 ppm pada sistem kontinyu dengan variasi laju alir (0,016; 0,021; 0,033; 0,009; 0,017; 0,021; 0,008; 0,011; 0,028 (L/menit)), massa adsorben (2 gram, 4 gram, 6 gram), dan waktu kontak (10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 (menit)) serta menentukan model adsorpsi terbaik dari model Thomas, model Adam Bohart, dan model Yoon Nelson. Metode penelitian ini meliputi pembuatan karbon aktif tandan pisang kepok, proses adsorpsi secara kontinyu, dan penentuan konsentrasi sampel teradsorpsi dengan spectrofotometer uvvis. Hasil penelitian menunjukkan karbon aktif tandan pisang kepok memiliki mutu karbon aktif yang baik dan telah memenuhi kualitas standar SNI 06-3730-1995 dengan kadar air 6,53%, kadar abu 2,23%, bagian hilang pada pemanasan 9500C 1,77%, daya serap iod 886,29 mg/g, dan karbon aktif murni 95,99%. Karbon aktif tandan pisang kepok ini mampu mengadsorpsi dengan baik Fe3+ pada variasi laju alir 0,008 L/menit, massa karbon 6 gram, dan waktu kontak 60 menit. Adapun model isoterm adsorpsi yang sesuai dengan mekanisme adsorpsi logam Fe3+ menggunakan karbon aktif tandan pisang kepok pada adsorpsi sistem kontinyu adalah model Thomas dan Yoon Nelson dengan nilai KTh dan q0 sebesar 0,0022 L/mg.menit dan 1,328 mg/g untuk model Thomas serta KYN dan τ sebesar 0,0339 L/menit dan 35 menit untuk model Yoon Nelson.