Pengolahan ammonia yang terbuat dari natural gas pada unit ammonia pabrik-5 PT Pupuk Kalimantan Timur melalui serangkaian proses hingga bisa didapatkan produk ammonia sesuai dengan standar yang diinginkan. Proses tersebut dimulai dari unit desulfurization hingga ammonia converter. Pada pengolahan ammonia terdapat unit yang dapat dikatakan sebagai salah satu unit yang memiliki dampak berkelanjutan jika mengalami problem, salah satunya ialah High Temperature Shift Converter (HTSC) (104-D1) yang merupakan alat yang memiliki tujuan untuk mengkonversi CO menjadi CO2 dengan bantuan katalis berupa Cu (copper) berbasis Fe (besi). Sebelum gas sintesa memasuki unit High HTSC (104-D1), natural gas akan dipastikan bebas dari kandungan sulfur (0,1 ppmv) yang selanjutnya akan dicracking pada unit primary reformer dan secondary reformer dengan menggunakan suhu tinggi. Unit HTSC (104-D1) yang akan dievaluasi dengan menghitung neraca massa, neraca panas, persen CO yang terkonversi pada unit ini dengan menggunakan data aktual pabrik-5 PT Pupuk Kalimatan Timur-Bontang pada tanggal 1 Mei – 20 Mei 2024 serta mengetahui umur katalis aktif digunakan yang dapat ditinjau dari data CO sisa pada kondisi Start of Run (SOR) Januari 2022 hingga Juli 2024. Hasil perhitungan evaluasi HTSC diketahui rata-rata neraca massa total masuk sama dengan neraca massa total keluar yaitu sebesar 414811,8148 kg/jam. Rata-rata neraca panas total masuk dan keluar sebesar 315028013,6909 kJ/jam dengan rata-rata panas yang hilang sebesar 5609866,8503 kJ/jam. Rata-rata sisa CO keluaran HTSC adalah 2,986% dengan konversi CO sebesar 71,94% serta umur katalis diprediksi sisa 1 tahun 9 bulan.